Al Bara, Kosekuensi Akidah dan Tauhid

Al Bara, Kosekuensi Akidah dan Tauhid

Al Bara, Kosekuensi Akidah dan Tauhid
Saudaraku, menelusuri jejak kehidupan orang-orang yang mulia, bermartabat tinggi, dan terhormat dari kalangan para nabi, kaum shiddiqin, syuhada, dan orang saleh, kita dapatkan bahwa semua itu mereka dapatkan dan raih dengan pengorbanan yang sangat besar dan tidak sedikit.
Bahkan, sampai harus mengorbankan darah dan nyawa. Sungguh, mereka adalah sederetan orang-orang mulia dan bahagia, kaum yang memiliki jiwa pemberani dan tabah menghadapi berbagai tantangan dan risiko dalam hidup.
Mereka adalah barisan orang-orang yang memiliki tingkat kesabaran yang tinggi dalam menghadapi ujian dan cobaan hidup yang jika disodorkan kepada kita, niscaya kita akan lari dari agama-Nya. Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan kepada nabi dan rasul-Nya,

فَٱصۡبِرۡ كَمَا صَبَرَ أُوْلُواْ ٱلۡعَزۡمِ مِنَ ٱلرُّسُلِ

“Bersabarlah engkau sebagaimana bersabarnya ulul ‘azmi dari para rasul.” (al-Ahqaf: 35)
Sabar
Apakah yang menyebabkan mereka siap memikul risiko hidup yang sangat besar? Jawabannya adalah apa yang diceritakan oleh Allah tentang para nabi dan rasul dalam kitab suci-Nya,

فَإِن تَوَلَّيۡتُمۡ فَمَا سَأَلۡتُكُم مِّنۡ أَجۡرٍۖ إِنۡ أَجۡرِيَ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِۖ وَأُمِرۡتُ أَنۡ أَكُونَ مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ ٧٢

“Jika kalian berpaling (dari peringatanku), aku tidak meminta imbalan sedikit pun dari kalian dan sesungguhnya imbalanku tidak lain hanyalah dari Allah belaka, dan aku disuruh supaya aku termasuk golongan orang-orang yang berserah diri (kepada-Nya).” (Yunus: 72)

وَيَٰقَوۡمِ لَآ أَسۡ‍َٔلُكُمۡ عَلَيۡهِ مَالًاۖ إِنۡ أَجۡرِيَ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِۚ

Dan (Nabi Nuh berkata), “Hai kaumku, aku tidak meminta harta benda kepada kalian (sebagai imbalan) bagi seruanku. Imbalanku hanyalah dari Allah.” (Hud: 29)

وَمَآ أَسۡ‍َٔلُكُمۡ عَلَيۡهِ مِنۡ أَجۡرٍۖ إِنۡ أَجۡرِيَ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ١٢٧

Dan (Hud berkata), “Sekali-kali aku tidak minta imbalan dari kalian atas ajakan itu; imbalanku tidak lain hanyalah dari Rabb semesta alam.” (asy-Syu’ara: 127)
Read More